Indonesia dan Panas Bumi, Berpotensi atau Katastropi?


Sumber : National Geographics
Sumber : nationalgeographic.com

Energi panas bumi merupakan salah satu energi ramah lingkungan yang digadang gadang menjadi alternatif baru sebagai energi potensial dan efisien sebagai pergantian masa bahan bakar fosil/hidrokarbon yang suplai dan cadangannya yang semakin kesini semakin habis karena kehidupan manusia dan kebutuhannya akan energi sudah menjadi seperti roda yang berputar terus menerus tanpa henti. Energi panas bumi ini sudah sewajarnya menjadi cawan suci dalam pencarian manusia akan energi, kenapa?

Energi panas bumi memanfaatkan komposisi bumi ini yang tersusun dari cairan panas yang biasa disebut magma yang berada di bawah kerak bumi atau lebih tepatnya di dalam astenosfer yang jumlahnya tidak akan habis karena adanya siklus batuan. Energi panas bumi juga memanfaatkan adanya siklus hidrologi yang berlangsung di permukaan bumi atau litosfer sampai atmosfer. Kedua hal diatas merupakan hal paling utama dalam sistem panas bumi ini.

Sumber : GeothermalWorldWide.com

Berbicara sistem panas bumi sebenarnya agak kompleks walaupun sederhana juga untuk dipahami. Secara umum suatu sistem panas bumi membutuhkan sumber panas (Heat Source) berupa magma dan aliran fluida (Reservoir) berupa air. Heat Source ini memanaskan reservoir yang ada diatasnya dan menyebabkan teruapkannya fluida dalam resevoir dan berubah properti zat nya menjadi sebuah gas yang dimanfaatkan panasnya untuk dikonversi menjadi energi listrik. Bingung ya wkwk, versi gampangnya bayangkan saja kamu sedang memasak air dalam panci, api diibaratkan sebagai heat source dan air diibaratkan sebagai reservoir dimana ketika mendidih air tersebut menguap dan uap itulah yang dimanfaatkan untuk menjadi listrik.


Sudah banyak negara negara di dunia yang memanfaatkan energi panas bumi ini sebagai pembangkit listrik yang menyuplai banyak energi listrik dalam negaranya tersebut. Sebut saja Islandia, Selandia Baru, Jepang, Filipina, dan negara negara lainnya yang berada pada gugusan tektonik lempeng aktif pada bumi. Pemanfaatan energi panas bumi biasanya terdapat pada lokasi dengan kondisi kantong magma yang berada dekat dengan permukaan bumi dan adanya kontrol struktur geologi yang mempermudah jalur keluarnya gas panas bumi ini, hal tersebut diperhatikan untuk melihat cost efficient dalam proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).

Indonesia sendiri bisa dibilang sebagai negara dengan nilai potensial tertinggi untuk pemanfaatan energi panas bumi. Why? 

Sumber : Geograph88.blogspot.com
Karena secara geologi Indonesia terletak pada gugusan tektonik lempeng aktif yang melingkar sepanjang semenanjung kepulauan Indonesia atau yang biasa disebut "Ring Of Fire". Hal tersebut menjawab pertanyaan kenapa begitu banyak gunungapi aktif yang memanjang dan berderet sepanjang pulau Sumatera hingga ke Nusa Tenggara. Jika ditotal, menurut ESDM (2015) potensi energi panas bumi di Indonesia bisa menghasilkan total energi kelistrikan sebesar 28.994 MW atau setara dengan 10-12 juta ton batubara. Potensi yang diperkirakan ESDM tersebut masih terpaut dengan jumlah sumber energi yang sudah ter eksplorasi dan masih banyak cadangan energi panas bumi yang belum di eksplorasi di Indonesia sehingga kemungkinan nilai potensi tersebut masih bisa lebih besar dan mancapai kurang lebih 50.000 MW. Sungguh sangat luar biasa yakan!

Di Indonesia sendiri pemanfaatan energi panas bumi pada LAKIP ESDM tahun 2015 mencapai
1438,5 MW dengan 11 PLTPB yang telah beroperasi di Indonesia yaitu :

Sumber : nusantaranews.co
1. PLTPB Kamojang (235 MW)
2. PLTPB Sibayak (12 MW)
3. PLTPB Lahendong (80 MW)
4. PLTPB Gunung Salak (377 MW)
5. PLTPB Darajat (270 MW)
6. PLTPB Wayang Windu (227 MW)
7. PLTPB Dieng (60 MW)
8. PLTPB Ulubelu (110 MW)
9. PLTPB Ulumbu (10 MW)
10. PLTPB Mataloko (2,5 MW)
11. PLTPB Patuha (55 MW)


Sumber : bisnis.tempo.co
Pemerintah saat ini sangatlah menaruh harapan besar akan pembangunan dan perkembangan energi panas bumi ini di Indonesia. Hal ini dikarenakan outlook ESDM pada beberapa tahun kedepan akan mengurangi penggunaan PLTU Batubara mengingat semakin sakitnya tanah Borneo yang setiap harinya dikeruk untuk keperluan ekonomi dan energi Indonesia. Namun hal tersebut tidak bisa berjalan mulus sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah, tak ayal pembangunan pembangkit listrik panas bumi banyak menuai konflik terutama dengan perijinan dan pembebasan lahan untuk pembangunan pembangkit listrik panas bumi. Banyak panas bumi yang akan dibangun memiliki WKP pada hutan lindung sehingga banyak warga yang berstigma negatif akan pembangunan pembangkit listrik ini, entah takut akan dibabat habisnya hutan ataupun sistem pengairan yang tercemari akibat pembangunan pembangkit listrik ini.

Sumber : jateng.tribunnews.com
Pendapatku pribadi sebagai kawula muda yang mengimpikan ke swasembadaan Indonesia akan energi pada masa mendatang sangatlah menyayangkan akan masyarakat yang sampai saat ini masih berpikiran kolot akan pembangunan pembangkit listrik ini yang seharusnya bisa dijadikan sebagai taring Indonesia dalam memperoleh swasembada energi kelistrikan yang benar benar mandiri dan diperoleh dari negeri sendiri. Dalam sudut pandangku sendiri sebagai mahasiswa teknik geofisika tidaklah mungkin pemerintah maupun korporasi melakukan pembangunan pembangkit listrik panas bumi dengan semena mena. Segala sistem hingga detil detil kecilnya pasti sudah diperhatikan mulai dari tahap awal eksplorasi hingga eksploitasi sumber daya panas bumi. Segala aspek kebencanaan sudah pasti diperhitungkan dengan sematang mungkin mengingat akan resiko tinggi yang kemungkinan bisa terjadi juga. Kebanyakan masyarakat sekarang hanya melihat sisi negatif dari tahap pembangunan infrastruktur dan dampaknya terhadap lingkungan, sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipirkan panjang karena pada saat sudah beroperasi nantinya, pembangkit listrik ini bisa menjadi salah satu kebanggan saya dan mungkin beberapa orang yang membaca tulisan saya ini akan begitu bijaksananya pemerintah dalam memanfaatkan potensi geothermal yang begitu besar di Indonesia ini. sekian terima kasih.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliah? Geofisika atau Teknik Geofisika?

Semua Tentang Purwokerto!